Sintesis Total Senyawa Mitomycin
Mitomycin
adalah kelompok struktural yang unik dari senyawa alami pertama kali diisolasi
pada tahun 1950-an oleh ahli mikrobiologi Jepang.. Salah satu golongan dari
mitomycin yaitu mitomycin C, telah digunakan secara klinis untuk kemoterapi
kanker sejak tahun 1960-an karena aktivitas spektrum yang luas terhadap tumor.
Mitomycin C merupakan komponen penting dari kombinasi kemoterapi payudara,
paru-paru, dan kanker prostat. Selain memiliki aktivitas antitumor, mitomycin C
memiliki berbagai efek biologis tertentu pada sel mamalia atau mikroorganisme,
termasuk penghambatan selektif sintesis DNA, rekombinasi, kerusakan kromosom, dan
induksi perbaikan DNA (respon SOS) pada bakteri.
Pada
tahun 1956, mitomycin A dan B diisolasi dari Streptomyces caespitosus oleh Hata
dkk di Kitasato Institute, Jepang dan
ditemukan bahwa keduanya memiliki potensi antitumor dan aktivitas antibiotik. Selanjutnya
yaitu pada tahun 1981, para peneliti di Jepang menemukan mitomycin jenis baru
yaitu 10-decarbamoyloxy-9-dehidro mitomycin B, yang kemudian disebut sebagai
mitomycin H. Hanya mitroromycin dilaporkan tidak memiliki aktivitas biologis.
Berikut ini adalah beberapa struktur
dari senyawa mitomycin, yaitu sebagai berikut :
Pada dasarnya adapun mekanisme
reaksi mitomycin yang dapat berfungsi sebagai obat antikanker yaitu dengan cara
berikatan dengan DNA tumor tersebut sehingga proses replikasi DNA tumor
tersebut terancam yang pada akhirnya akan mati. Berikut adalah mekanisme
reaksinya :
Berdasarkan mekanisme reaksi
diatas, pada tahap pertama yaitu
mitomycin C direduksi yang bertujuan untuk melindungi gugus fungsi karbonil sehingga
struktur nya berubah menjadi ; O karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB
nya berdelokalisasi pada cincin siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH. Selanjutnya
yaitu pada tahap kedua terjadi pelepasan –Ome dari struktur menjadi MeOH
sehingga elektron terdelokalisasi pada cincin siklik membentuk ikatan rangkap.Lalu
pada tahap berikutnya struktur mitomycin mengalami reaksi alkilasi oleh DNA
tumor.Selanjutnya DNA akan membentuk siklisasi dan melepas gugus –OCONH2
.Dan diakhiri dengan terjadi reaksi oksidasi untuk memperoleh gugus karbonil
pada struktur awalnya.
Sintesis Total pertama
mitomycin diperoleh melalui pendekatan
Kishi pada tahun1977 yaitu kurang lebih dari dua dekade setelah mitomycin
ditemukan. Dimana pada pendekatan kishi ini menggunakan precursor awal orto-dimetoksi
toluene.
Adapun tahapan sintesis
senyawa mitomycin berdasarkan pendekatan khisi yaitu :
A. Pembentukan senyawa intermediet
aromatik
Selanjutnya
Mekanisme
reaksi :
Tahap
pertama TiCl4 bertindak
sebagai katalis basa (karna mengikat 4 Cl) dan dikloro metoksimetana sebagai
reagennya. Selanjutnya Cl akan lepas karna adanya katalis TiCl4
sehingga menyebabkan O menjadi rangkap dan akan mendesak metil lepas dan
terbentuk aldehid.
Pada
tahap kedua ,digunakan reagen mCPBA
(metacloroperoksibenzoit acid) yang merupakan reagen yang mudah menjadi
radikal.Karna berikatan dengan suatu radikal, sehingga menyebabkan senyawa yang
terbentuk menjadi radikal pula. Kemudian
radikal-radikal tersebut akan bereaksi dan membentuk gugus karbonat.
Pada
tahap ketiga, terdiri dari 3 langkah yaitu pertama
menggunakan reagen NaOMe, yang kedua menggunakan reagen MeOH yang akan
menghasilkan senyawa ester dan yang ketiga menggunakan air untuk menghidrolisis
ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi
toluene.
Pada
tahap keempat ,terjadi reaksi substitusi elektrofilik
dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada O akan berikatan dengan Br- sehingga
propena akan tersubstitusi pada O.
Pada
tahap kelima , terjadi delokalisasi membentuk keton
yang selanjutnya terjadi reaksi reduksi menghasilkan senyawa
2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena.
Tahap ketujuh Zn sebagai
reduktor.
Tahap kedelapan BnBr
sebagai gugus pelindung, K2CO3 sebagai katalis dan DME/DMFsebagai
pelarut.
Tahap kesembilan Pembentukkan
epoksida dari dioksan
Tahap kesepuluh Cincin
epoksida membuka dan disubstitusi olen CH3CN dan
menyebabkan O kekurangan elektron, ditambahkan CrO3- sehingga
menghasilkan gugus keton.
B. Pembentukan cincin medium
Tahap pertama , pada tahap ini
terjadi reaksi substitusi –OMe.
Tahap kedua,pada
tahap ini, CN direduksi oleh LAH menjadi NH2.
Tahap ketiga,pada
tahap ini, gugus pelindung Bn dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, karbon
untuk menyerap air dan methanol untuk mengasamkan.
Tahap keempat, Pada
tahap selanjutnya adalah dengan mengoksidasi senyawa yang telah didapat dan
menggunakan metanol sebagai pelarut.
C. Siklisasi
transannular
Pada tahap ini, terbentuk cincin siklik baru dari
gugus NH yag dapat diperoleh melaui 2
jalan, yang pertama dengan menggunakan MeOH dan SiO2 dan jalan yang
kedua adalah dengan menggunakan gugus S-Me dan Et3N .
Sumber :
https://etd.ohiolink.edu/rws_etd/document/get/osu1053355296/inline